Jumat, 18 Juli 2014

Anak Kecil

ANAK KECIL
Aditya Winantaka




Pagi itu, jam 09.00.
"..kring..kring.."
Bel berbunyi keras tanda istirahat dimulai. Halaman yang tadinya sepi ini, berubah menjadi riuh. Dari 6 penjuru pintu kelas di sekolah itu, berhamburan keluar anak-anak kecil berseragam putih merah. Sontak keramaian pasar berpindah ke sini. 

"Ayo jajan di luar gerbang sekolah yuk"
"Enggak ah, aku tadi sudah makan."
"Halah kita jajan es krim saja ya yang enggak mengenyangkan. Yayaya?"
"Mhmmm...Gimana ya. Iya deh yuk."

Kedua anak itu kemudian berlari mendekati abang penjual es krim. Si gemuk membeli es krim rasa vanilla, sedangkan si kurus membeli es krim rasa cokelat. Mereka makan es itu dengan lahapnya. Buliran es yang mencair menghiasi bibir mereka, tak sengaja beberapa menetes mewarnai baju putih mereka. Tapi mereka tidak peduli dan tetap lahap memakan es itu.

*****

"Oper bolanya ke sini. Aku kosong."
"Oke terima operanku ya."

Si hitam mengoper bola lambung ke arah si putih. Si putih menerima operan bola itu dengan dadanya. 
"Dug."
Dan terlihatlah bentuk noda bola menghiasi seragam putih si putih. Setelah menerima operan tersebut, dengan sekali kontrol anak itu segera menendangnya ke arah gawang.

"Goooooool...!!!!"
Anak-anak itu, si hitam dan si putih bersama kawan-kawannya berpelukan merayakan gol tersebut.

*****

"Aaaaa kamu kok nakal sih."
Anak kecil cewek mengejar seorang anak cowok dengan muka kemerahan, entah merah karena menahan marah atau tangis. Yang dikejar berlari dengan meliuk-meliuk menghindari tangkapan si pengejar sambil tertawa kegirangan. Mereka berlari menyusuri lorong dan kemudian berpindah ke halaman, melewati tengah-tengah anak-anak yang sedang bermain bola. Anak cewek itu tidak kenal lelah mengejar anak cowok tersebut. Mereka berlari dan terus berlari, sampai hampir saja mereka menabrak dua orang anak kecil kurus dan gendut yang sedang makan es krim dengan lahapnya.

*****

Aku duduk di bangku dekat gerbang sekolah sambil tersenyum melihat tingkah anak-anak SD itu. Mereka masih murni dan polos.

"Bermainlah, sebelum kamu beranjak ke dunia yang lain." batinku.

Bel masuk berbunyi, anak-anak pun masuk kelas kembali. Halaman sekolah yang tadinya ramai berubah menjadi sepi. Hening.
Aku pun beranjak dari tempatku duduk meninggalkan sekolahku dulu 13 tahun lalu, untuk kembali mengais rejeki agar bisa makan hari ini.

Sayup-sayup terdengar sebuah lagu.

"..Bintang kecil di langit yang biru
Amat banyak menghias angkasa
Aku ingin terbang dan menari
Jauh tinggi ke tempat kau berada.."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar