Kamis, 01 Mei 2014

Cuppu Story : Cerita tentang Kita


Hey penyejuk hati, teman hidupku, sudah lama kita tidak bertemu. Apakah kamu masih seperti dulu
Sekarang kita terpisahkan oleh jarak. Apakah kamu masih semanja dulu..
Pagi ini aku bercermin, yang terlihat hanya wajah penuh keputus asaan. Apakah kita masih sama seperti dulu. Aku rindu...

Dalam kesendirian aku hanya bisa tenggelam dalam kenangan kita.
Masih ingatkah kamu, ketika kita bertemu pertama.
Masih ingatkah ketika kamu memberi aku gelang.
Masih ingatkah ketika kita makan sea food, dan itu merupakan ketemuan sembunyi-sembunyi pertama kali kita berdua.
Masih ingatkah ketika aku menyatakan cinta kepadamu disaksikan penjual jagung.
Masih ingatkah ketika kita pacaran sembunyi-sembunyi karena takut ada yang tahu.
Masih ingatkah ketika aku mau ngapel ke rumahmu harus ngajak temen karena masih takut ngliat bapak kamu.
Masih ingatkah ketika kita ke Sunmor yang itu merupakan jalan-jalan kita ke luar untuk pertama kalinya dengan ijin Bapak kamu dan saat itu untuk pertama kalinya kamu yang seorang cewek menggandeng tanganku duluan di depan umum.
Masih ingatkah kamu, ketika kita pernah menangis bersama tenggelam dalam kisah kasih haru, disaksikan seorang temenku yang terpana.
Masih ingatkah kamu, ketika kita selalu kebingungan untuk nyari tempat makan bersama, kita muter-muter Jogja dan akhirnya dapat tempat makan ya yang biasanya itu-itu aja.
Masih ingatkah ketika kamu membelikan aku makanan dan merawat aku ketika aku sakit.
Masih ingatkah ketika aku menemani kamu di rumah sakit.
Dan masih ingatkah kamu bagaimana aku selalu berjuang dan berusaha ngeyakinin kamu ketika kamu ragu...
Ya berusaha mempertahankan kamu semampuku....

Semakin aku tenggelam dalam kenangan, semakin itu membuat aku yakin. Bahwa kita sedang diuji. Beruntunglah kita sekarang hanya terpaut jarak, bukan terpaut hati ataupun agama. Dalam jarak ini  aku masih bisa  dan berusaha bertahan.
Walaupun, aku sadar dalam jarak akan banyak halangan rintangan yang menghadang. Tapi bukankah selama ini bisa kita lalui bersama. Memang ego dan emosi selalu menghantui kita. Membuat kita naik pitam dan kadang hilang akal. Tapi apakah semua itu akan membuat kita melupakan kenangan manis dan pahit yang pernah kita lalui, apakah itu akan menghentikan jalan kita untuk bersama, apakah itu mengalahkan kata cinta yang kita ukir bersama di hati, aku tidak ingin...
Aku tahu kamu, dan kamu begitu mengerti siapa aku. Kebersamaan kita terlalu sayang untuk ditinggalkan. Jalan yang selama ini kita buatlah yang menuntun kita berjalan ke depan. Hati kita berdualah yang menguatkan kita....
Bila di depan nanti ujian datang lagi, jangan cepat menyerah ya. Kamu punya aku, aku punya kamu, berdua kita hadapi kejamnya dunia....

Jika kamu tanya, kenapa aku gigih mempertahankan ini semua. Aku tidak tahu, aku hanya berjalan berdasar keyakinan yang aku yakini selama ini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar