Sabtu, 03 Mei 2014

Preview Film First Love (A Little Thing Called Love)

Hari ini Sabtu, ketemu lagi yang namanya Sabtu Kelabu. Pacar lagi di jauh sono, temen kayaknya pagi-pagi pada belum bangun. Alhasil gue gulang guling aja di ranjang, guling sana guling sini, udah kayak dadar gulung. Daripada jadi dadar gulung yang gosong akhirnya gue bangun dan nonton film. Klik sana klik sini, buka folder sana buka folder sini. Gue bingung mau nonton apa pagi ini. Pengennya sih yang bikin semangat. 
Akhirnya pilihan gue jatuh ke film ini,  First Love (A Little Thing Called Love) ini judul  film Thailand. Atau dalam bahasa Thailandnya judulnya ini  สิ่งเล็กเล็ก ที่เรียกว่า..รัก hoho ngerti artinya? Bacanya ini (Sing leklek Tee reak wa... Rak). Gue tau kan? hehe otak wikipedia sih.


Film ini gue dapet dari pacar gue, yang maksa minta ngopi film itu. 
Akhirnya gue nonton film ini, lagi. Film ini nyeritain tentang seorang cewek bernama Nam yang berkulit hitam legam. Yah intinya dia cewek ya enggak banget buat cowok-cowok. Tokoh Nam ini diperankan oleh Baifern Pimchanok Luevisadpaibul. 
Nah si Nam ini punya sahabat yang namanya Cheer, Nim dan Gie. Seperti gadis pada umumnya Nam pun juga kecemplung dengan yang namanya dunia percintaan. Dia sangat kesengsem dengan Khun Shone yang diperankan oleh Mario Maurer. Khun Shone ini merupakan cowok primadona di sekolahnya. Sehingga banyak cewek-cewek ngefans sama dia. Butuh perjuangan berat bagi Nam buat deketin dia. Film ini bercerita kemudian tentang perjuangan Nam mengejar cinta  Khun Shone. Dari Nam yang buatin coklat tapi malah leleh, make over penampilan tapi gagal dan beberapa jurus pedekate lainnya. Tapi pada akhirnya mereka makin dekat ketika ada acara drama di sekolah, di situ Nam diminta menjadi Snow White. Ini terjadi karena acara drama sangat kurang diminati oleh siswa sekolah di sana sehingga pemain yang dipilih pun yang asal mau aja. Di situ Khun Shone juga diminta oleh Guru Inn, pengampu drama, untuk membantu acara drama tersebut. Nam yang sudah dirias ternyata jadi berbeda dan kelihatan cantik. 

Ini wujud Nam sebelum dan sesudah bermetamorfosis jadi cantik
Semua menjadi terpukau olehnya. Tak terkecuali anak baru yang bernama Top. Top ternyata teman Khun Shone dari kecil, dia pindah ke sekolah tersebut karena mengikuti orang tuanya yang pindah di daerah tersebut. Top tak kalah ganteng daripada  Khun Shone. Tapi tentunya mereka masih kalah ganteng dari gue. hehe.
Pada akhirnya Top ini semakin dekat dengan Nam yang telah berubah menjadi cantik. Khun Shone terlupakan.
Hingga suatu saat Nam menyadari bahwa cinta dia Khun Shone begitu kuat. Kemudian dia lebih memilih Khun Shone daripada Top. 
Tragis ketika Nam mengutarakan cinta ke Khun Shone, dia ditolak. Belakangan baru ketahuan kalau sebenarnya Khun Shone juga mencintai Nam, bahkan sejak dulu ketika Nam masih dekil dan hitam legam. Dia menolak cinta Nam alasannya  tidak mau membuat Nam sedih karena setelah lulus sekolah si Khun Shone harus pindah ke kota lain. Sedangkan Nam kemudian dilanda kesedihan yang mendalam karena ditolak Nam akhirnya dia berangkat ke Amerika menyusul ayahnya di sana.
Cerita berlanjut ke beberapa tahun kemudian, ketika mereka sudah bertambah dewasa. Nam yang sudah menjadi desainer terkenal memutuskan pulang ke Thailand. Ketika menghadiri acara Talk Show di sana, tanpa dinyana Khun Shone masuk ke acara tersebut. Di tempat itu Nam menanyakan apakah Khun Shone sudah menikah atau belum. Ternyata jawaban Khun Shone sungguh mengejutkan, Khun Shone belum menikah karena selama ini menunggu Nam pulang dari Amerika.
Akhirnya cerita berakhir dengan bahagia.
Mrebes mili melihatnya, ngliat perjuangan si buruk rupa dapetin pangeran tampan. Terkejutnya ternyata si pangeran tampan sudah sejak lama memperhatikan si cewek buruk rupa. Begitulah cerita cinta, kalau sudah cinta ya percayalah gak bakal kemana. Walau pacar lu pergi ke Amerika sono, asal sudah cinta ya bakal balik lagi. Itulah kekuatan cinta, dalam film.

Terinspirasi dari film First Love (A Little Thing Called Love)
Rilis 12 Agustus 2010
Sutradara Puttipong Pormsaka Na-Sakonnakorn
Wasin Pokpong
Produser Somsak Tejcharattanaprasert
Panya Nirankol
Penulis Puttipong Pormsaka Na-Sakonnakorn
Wasin Pokpong


Tidak ada komentar:

Posting Komentar