Rabu, 07 Mei 2014

Omongan Sesat Gue tentang Jodoh dan Karir


Banyak orang bilang kalau karir sukses jodoh akan mengikuti begitu aja. Siapa sih cewek yang gak mau punya cowok mapan? Siapa sih yang gak suka tiap hari keinginannya terpenuhi? Cewek mana yang menolak kalau diajak menikah cowok yang udah punya rumah gedongan?
Sepertinya enggak akan ada yang menolak dengan adanya tawaran seperti itu.
Dengan adanya beberapa hal tadi banyak orang yang menganjurkan untuk mementingkan karir terlebih dahulu baru kemudian jodoh menjadi masalah yang kesekian.
Karir sukses, jodoh mengikuti, hidup kemudian bahagia. Sehingga banyak yang berpendapat karier jadi prioritas, sedangkan soal perasaan dan jodoh itu bisa belakangan.

Apakah benar begitu?
Menurut gue gak gitu juga. Jodoh itu mengenai perasaan. Dan namanya perasaan itu gak bisa ditahan, gak kenal waktu, gak memandang apapun dan siapapun kalian.
Jodoh itu tidak semudah ketika kita membeli  barang di toko. Yang asal pantes dipakai kemudian dibeli, dan ketika sudah jelek kemudian dibuang gitu aja.
Jodoh juga tidak mengenal usia, waktu SD aja sekarang ini udah banyak yang namanya mengenal suka-sukaan. Itu baru SD yang notabene masih anak kecil penuh ingus yang kemana-kemana, bagaimana dengan yang udah tua punya rambut dimana-mana. 
Jodoh juga tidak mengenal waktu dimana ketika kamu waktu TK udah bertemu jodoh saat main ayunan bareng atau ketika jadi kakek baru nemuin si nenek pujaan hati.
Bahkan sekarang ini jodoh tidak memandang jenis kelamin, cowok sama cowok, cewek sama cewek, tapi kalau yang ini gue gak bisa komentar apa-apa.
Jodoh juga tidak mengenal derajat, karena orang kaya maka boleh cinta-cintaan. Dan kemudian sebaliknya jika kalian jadi orang miskin, maka dilarang jatuh cinta karena kagak punya apa-apa. Itu tidak munkin.
Sehingga menurut gue seperti yang judul lagu Agnes Monica yang "Tidak Ada Logika," maka jodoh pun begitu, tidak mengenal logika.

Lalu bagaimana dengan karir?
Karir itu penting. Siapa sih yang gak mau hidup mapan? karir bagus tentunya hidup mapan. Bisa beli rumah yang mirip istana, mobil ferrari, makanan mahal dengan kuantitas sedikit dan lain-lain. Orang mapan itu identik dengan hidup yang serba wah. Dan orang mapan itu pasti ceweknya cantik-cantik. Liat aja orang kaya baru, pasti dikerubungin cewek-cewek. Ingin cewek-cewek cantik ngliat kamu, jadilah orang kaya. Bener enggak?

Tapi menurut gue, malah beruntung sekali pasangan yang sudah bersatu ketika semuanya dimulai dari nol. 
Minjem kata-kata Shinichi Kudo di Detektif Conan,"Nol adalah awal dari segala kemungkinan, karena tak mungkin bisa meraih apapun kalau tidak berangkat dari nol"
Gue setuju dengan kalimat itu, dihubungin dengan jodoh, ketika kita bersama dengan orang yang kita sayangi dari nol, gue yakin pada akhirnya hidup akan lebih mudah dilalui bersama. Mengapa? karena ketika dimulai dari nol itu adalah sebuah langkah awal dimana banyak halangan rintangan yang pasti menghadang untuk melangkah ke angka berikutnya, nol itu juga penuh ketidakpastian mau bergerak secepat apa ke angka selanjutnya itu tergantung pelakunya, sehingga pasangan yang bisa bertahan dari nol sampai akhir itu lebih tahan banting dibanding pasangan yang nemu jodoh ketika karirnya sudah di atas, misalnya ketika si cewek deketi cowok yang kaya. Ya dia tertarik karena si cowok itu saat sudah mapan dan kaya, dia gak tahu bagaimana si cowok jatuh bangun buat mencapai dimana posisi mapan yang sekarang dia capai. Si cewek belum teruji dengan tantangan dan halangan yang muncul saat memulai dari nol tadi. 
Lalu misal si cowok mendadak kena masalah dan miskin apakah si cewek masih setia mendampingi dia? Gue gak yakin semua bakal baik-baik aja kemudian. 
Bayangin aja biasanya makan sudah tersedia semua tiba-tiba piring di meja kosong, yang terjadi piringpun pecah beterbangan.
Bayangin aja biasanya tiap weekend nonton film action di bioskop, yang terjadi kemudian mraktekin itu film action di rumah. 
Maka menurut gue, akan lebih kuat pasangan yang berangkat dari nol sampai berumah tangga daripada pasangan yang yang taunya semuanya sudah ada kemudian bertemu dan berumah tangga. Tapi bukan berarti pasangan yang bertemu saat mapan itu tidak sukses dalam jodoh, ada kok yang sampai kakek nenek bisa bertahan. Tapi menurut gue hubungannya lebih sehat ketika yang bersama mulai dari nol daripada yang instant.
Karena menurut gue hubungan yang baik itu adalah dimana kita bersama mendaki gunung daripada salah satu hanya menunggu di puncak gunung.

Lalu apakah jadinya? karir dulu apa jodoh dulu ni?
Menurut gue, karir dan jodoh sama bagusnya. Tapi dengan memprioritasin salah satu dari itu, gue rasa gue gak setuju. Karena jodoh itu mengenai perasaan yang gak bisa ditunggu atau ditahan. Gak perlu harus nunggu karir itu sukses tapi ketika kamu udah nemuin pasangan yang kamu anggap baik maka, berjuanglah dan pertahanin dia. 
Ada lho yang ninggalin orang yang udah setia bersama dia, demi memilih orang yang lebih mapan. Padahal belum tentu pasangan yang kita pilih itu lebih baik dari yang kita tinggalin. Belum tentu orang baru tersebut bisa menerima keadaan ketika kamu masih belum jadi apa-apa. Belum tentu orang itu mengerti keadaan kita sebelumnya. Sehingga ketika tau historynya kemudian kaget dan hubungannya menjadi tidak sehat. Ada.

Beruntunglah kamu yang sekarang sedang berjuang dan masih ada yang setia mendukung dan menyemangati kamu.

Akan ada suatu masa ketika kemapanan dan kekayaan itu gak ada artinya lagi. Ketika kamu sudah gak butuhin mobil, rumah, dan perhiasan yang kamu pakai. Itu saat kamu udah tua, kamu lagi terbaring lemas, dan kamu baru sadar bahwa saat itu kamu pengen deket dengan orang yang kamu sayangi dan orang yang nyayangi kamu. Kamu akan sadar bahwa harta itu tidak bisa membeli yang namanya cinta. Harta hanya bersifat materiil. Beda dengan cinta, dia memang tidak terlihat, tapi dengan cinta kamu bisa mewujudkan apa saja yang kamu mau. 
Terus mencari pasangan yang terbaik itu bagus tapi itu sangat aneh ketika sebenarnya kamu sudah ada pasangan di dekatmu. Kamu terus mencari dimana kamu sebenarnya sudah memiliki. Manusia itu tidak sempurna dan banyak kekurangan. Bagaimana perasaan kamu ketika sudah bersama seseorang tapi orang itu gak anggep kamu dan lebih mencari orang yang lebih mapan? Buat apa mencari kalau sebenarnya jodohmu ada di dekatmu selama ini.
Kaya ataupun mapan belum jadi jaminan hidupnya bakal bahagia, karena di balik datangnya kekayaan itu juga datang dengan segala konsekuensi yang mengikutinya. Waktu yang sibuk, tanggung jawab yang lebih besar, godaan yang menggiurkan. 
Kamu akan sadar hal ini semua saat kamu tau apa yang namanya keluarga.

Lagian bukankah lebih enak berjuang bersama orang yang selama ini menyayangi dan merhatiin kamu. Jagalah pasanganmu sekarang  siapa tau itu orang yang memang selama ini kamu cari.

Ya kalau omongan gue dianggap sesat jangan dihiraukan tapi kalau ada manfaat baik yang bisa diambil, gue bersyukur. Semoga bermanfaat dan membuka mata kalian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar